Open top menu
Selasa, 23 Desember 2014

     


       Mati, kata yang terdiri dari 4 huruf tetapi banyak orang di dunia ini takut yang namanya  mati. Bagaimana tidak semua makhluk hidup tidak akan lepas dari kematian dan  ketika mati, mau tidak mau suka tidak suka segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawi akan lennyap tanpa bekas. Keindahan dan kenikmatan  yang ada di dunia yang jumlahnya tak terhitung dalam sekejap akan hilang dan bersiap untuk menghadapi 2 tempat kembali, tempat yang jauh lebih indah dan nikmat dari dunia (surga) serta tempat yang jauh lebih buruk dari semua tempat-tempat yang buruk (neraka) . Keluarga, harta dan tahta tidak ada lagi artinya.
   
        Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk tante yang dirawat di ruangan IGD. Ketika membuka pintu ruangan IGD suasana yang tadinya ceria tiba-tiba berubah menjadi suasana yang menegangkan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ruangan IGD merupakan ruangan untuk pasien yang menderita penyakit keras dan ternyata banyak orang yang sedang dirawat dengan penyakit yang berbeda-beda di ruangan tersebut. Raut wajah dari semua pasien memerlihatkan raut wajah seseorang yang sedang sangat sangat khawaatir dan takut begitu juga dengan raut wajah dari keluarga dan penjenguk pasien.
     
         Saat menemukan  kamar dimana tante saya dirawat, saya kaget karena tante saya berteiak-teriak entah itu berteriak karena kesakitan atau apa tapi yang jelas dia berteriak dalam keadaan tidak sadar. Nah, tiba-tiba hati yang saya punya bergetar, Langsung ingat kematian. Yang ada dipikiran saya ketika itu , bagaimana kalau saya yang mengalami keadaan seperti keadaan yang tante saya dan pasien lain alami, mungkinkah saya masih bisa bertahan hidup sperti mereka atau ??. Begitu juga dengan keadaan pasien( karena kamar antara satu pasien dengan pasien lain hanya dibatasi oleh tirai/gordeng) yang ada disamping tante saya, mereka teriak Karena kesakitan yang luar biasa.Malam pun tiba, untuk pertama kalinya saya menginap diruangan IGD untuk membantu saudara tante saya yang sedang sakit untuk menjaga dan mengurus keperluannya seperti pengambilan resep obat dan lain-lain. Sebelum isya , satu pasien yang kamarnya pas disamping kamar tante saya meninggal walaupun saya tidak melihat langsung bagaimana detik-detik kematian pasien tersebut.
             Di hari kedua, tante saya belum sadar, pasien baru berdatang. Pagi hingga malam, semua keluarga pasien ada yang sibuk mengurus obat dan keperluan lain yang dibutuhkan oleh pihak rumah sakit ada juga yang terdiam menunggu dan seaakan-akan berdoa dalam hati untuk kesembuhan keluarganya yang sedang terbaring tidak sadarkan diri. Sekitar pukul 11.00 Wita, tiba-tiba terdengan suara tangisan yang keras dari kamar sebelah, ternyata beberapa anak muda yang menangis karena bapaknya meninggal. Anak muda tersebut seakan tidak percaya bahwa orang tuanya telah meninggal,  mereka berteriak keras memanggil bapak mereka. Saya melihat wajah dari pasien yang meninggal tersebut kemudian terlintas dipikran bagaimana kalau tante saja juga meninggal mala mini , tapi untungnya malam itu tante saya masih menghembuskan nafas.  Hari itu betul-betul sadar, bahwa nikmat Allah SWT yang telah diberikan banyak yang dilupakan karena kenikmatan dunia. Apa boleh buat , ternyata tante saya meninggal subuh , setelah saya tinggalkan rumah sakit  menuju kerumah untuk siap-siap kuliah. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT, amin.

      Ada baiknya kalau sesekali kita menengok atau sekedar jalan-jalan  ke rumah sakit untuk melihat keadaan saudara-saudara kita yang sedang sakit bahkan yang sedang sekarat, kemudian kita renungkan dan bertanya dalam hati, bagaimana seandainya saya yang terbaring sakit,, sekarat tidak bisa berbuat apa, apa saya masih bisa hidup ????

    Ingat kawan, mati itu pasti dan tidak ada seorang pun yang tahu kapan dia akan mati. Oleh karena itu perbanyaklah ibadah sebelum kematian menjemput kita untuk menuju keabadian.


Tagged
Different Themes
Written by Lovely

Aenean quis feugiat elit. Quisque ultricies sollicitudin ante ut venenatis. Nulla dapibus placerat faucibus. Aenean quis leo non neque ultrices scelerisque. Nullam nec vulputate velit. Etiam fermentum turpis at magna tristique interdum.

0 komentar